Kamis, 21 Oktober 2010

Atasi Islamophobia, PBNU Dialog Langsung dengan Negara Barat

Kamis, 23 September 2010

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berupaya menjembatani harmonisasi hubungan barat dan Islam. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan dialog intensif dengan para pemimpin Uni Eropa dan empat negara lain termasuk Swedia, Denmark, Jerman, dan Belanda.

Kunjungan akan dilakukan mulai 25 September-9 Oktober. Menurut Wakil Rais Aam PBNU, Mustofa Bisri, langkah ini sebagai wujud keprihatinan atas distorsi Islam di mata Barat. "Dunia sekarang seperti kumput kering mudah terbakar," ujar sosok yang akrab dipanggil Gus Mus saat memberikan keterangan pers di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (23/9)

Menurut Gus Mus, ketegangan yang terjadi antara Barat dan Islam disebabkan oleh dua fenomena utama. Pertama munculnya kelompok yang belum mengerti Islam meski berkeinginan mempelajari dan mengetahui Islam. Golongan ini belum memiliki pemahaman sempurna tentang Islam.Kedua,kelompok yang tak memahami agama Islam tapitak mau memperdalam hakikat keluhuran Islam.Kategori ini sering menjadi masalah baik muncul dari umat Muslim atau non Muslim.

Oleh karena itu,ungkap Gus Mus, perlu langkah keberanian menampilkan wajah Islam yang sesungguhnya ke dunia Barat. Islam berfungsi sebagai agma penyebar kasih sayang bagi alam semesta, bukan malah sebaliknya. Selain itu, perlu langkah memberikan pengetahuan dan informasi kepada kedua kategori golongan di atas. Sebab, tatkala kebencian telah melanda baik pihak Islam ataupun Barat maka tak ada jalan lain kecuali memeranginya dengan kasih sayang.

Gus Mus optimis upaya ini akan mampu menjembatani keharmonisan Barat dan Islam. "Ibarat api tak bisa dipadamkan dengan api, tapi harus dengan air," tegas dia.

Sumber: www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/10/09/23/136140-atasi-islamophobia-pbnu-dialog-langsung-dengan-negara-barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar